Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Bisnis rumahan

Written By thewinners on Friday, June 3, 2011 | 12:28 PM

Bisnis rumahan - Teknologi komunikasi memberi pilihan untuk melakukan pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah. Bagi wanita, selain lebih praktis, pelaku bisnis di rumah juga dapat mengurus keluarga, khususnya anak yang masih kecil.
Namun sebelum terjun langsung pada bisnis yang dikelola di rumah, ada baiknya memperhatikan peluang mencipta bisnis. Simak beberapa hal mengenai peluang kerja di rumah seperti dilansir dari situs Shine.
Jangan mudah tertipu iklan bekerja di rumah
Anda pasti sering kali melihat iklan di internet terkait
pekerjaan yang mengandalkan jaringan internet di rumah Anda.
Biasanya, iklan tersebut berbunyi, 'Saya seorang ibu berpenghasilan
jutaan rupiah per bulan, Anda pun bisa seperti saya'.
Anda harus waspada terhadap skema tersebut, apalagi jika mengharuskan Anda menginvestasikan sejumlah uang. Kemungkinan besar, iklan tersebut hanya modus penipuan.

Definisikan 'waktu ibu' dan 'waktu berbisnis'.
Menyeimbangkan antara waktu bekerja dan mengurus rumah tangga merupakan hal yang mengagumkan bagi banyak ibu.
Namun, Anda harus realistis. Bedakan waktu berbisnis dan mengurusi anak dan rumah tangga. Bantuan orangtua atau jasa pengasuhan anak dapat membantu saat Anda bekerja.
Anda juga memerlukan ruangan kerja khusus di rumah, agar tidak terganggu dari tugas-tugas rumah tangga Anda.

Pilih bisnis sesuai modal
Salah satu alasan sebuah permulaan bisnis gagal adalah tidak memiliki
cukup modal. Coba realistis terkait modal yang Anda miliki. Jangan
mencoba untuk mengembangkan usaha dengan modal yang lebih besar dari yang Anda miliki.
Bisnis jasa kecil-kecilan, seperti menulis lepas atau konsultasi, adalah kesempatan ideal karena tidak memerlukan modal besar. Jika Anda tidak memiliki cukup modal untuk mendukung bisnis Anda minimal selama enam bulan sampai satu tahun, Anda harus mempertimbangkan pilihan bisnis lain.

Legalitas bisnis
Mungkin Anda menganggap ini adalah bisnis sampingan, tapi jangan
mengabaikan aspek hukum bisnisnya. Banyak pemilik usaha kecil
yang tidak mendaftarkan bisnis mereka pada pemerintah agar
terbebas dari kewajiban membayar pajak. Namun, Anda tetap harus
memastikan legalitas bisnis Anda.

Rayakan tiap keberhasilan
Sebagai seorang pengusaha, perjalanan bisnis Anda adalah hal yang
menarik dan penuh tantangan. Sepanjang jalan bisnis Anda, jangan lupa untuk mengakui prestasi yang dibuat, walaupun kecil. Lihat ke belakang, dan tetaplah terinspirasi untuk terus memotivasi diri mengembangkan bisnis Anda.

Efek broken home terhadap anak
Setiap perceraian orangtua, menjadikan anak sebagai korban utama. Studi terbaru menemukan, efek merugikan pada tumbuh kembang anak dengan orang tuanya bercerai sangat luas.

Studi yang dilakukan peneliti Universitas Wisconsin Madison menyimpulkan, anak dengan orang tua bercerai memiliki prestasi yang tertinggal jatuh dibanding rekan sebaya mereka dalam bidang matematika dan sosial. Mereka juga lebih mungkin menderita kecemasan, stres dan rendah diri.

Peneliti utama, Hyun Sik Kim mengatakan efek merugikan pada anak-anak sudah dimulai sebelum orang tua memulai proses perceraian.

"Orang cenderung berpikir bahwa pasangan terlibat konflik perkawinan dalam waktu yang cukup intens sebelum perceraian," ujar kandidat PhD sosiologi seperti dikutip Yahoo Health.

"Anak yang orangtuanya bercerai akan mengalami dampak negatif bahkan sebelum orangtua mengurus proses perceraian formal.”

Temuan yang dipublikasikan dalam American Sociological Review, didasarkan pada data 3.585 siswa TK hingga kelas lima sekolah dasar untuk menguji dampak sebelum, selama dan setelah perceraian.

Kim membandingkan kemajuan anak-anak yang orangtuanya bercerai dengan anak-anak dari keluarga stabil.

"Dampak negatif tidak memburuk setelah perceraian, meskipun tidak ada tanda-tanda anak dari pasangan bercerai dapat mengejar ketinggalan dengan rekan-rekan mereka, baik," jelas Kim.

Ia mengaitkan kemunduran perkembangan anak-anak dengan beberapa faktor. Diantaranya, stres karena melihat pertengkaran orang tua, hidup tidak stabil dan dipaksa membagi waktu antara orang tua dan kesulitan ekonomi dari penurunan pendapatan keluarga.

"Perceraian membuat orang tua tidak bisa fokus pada anak-anak. Mereka juga rentan berdebat dengan anak-anak. Inilah yang dapat mempengaruhi perkembangan anak-anak."

Daya Pikat Busana Kate Middleton
Tak berlebihan jika menyebut Kate Middleton sebagai ikon baru di jagat fashion. Terlepas dari posisisnya sebagai wanita berpengaruh di Inggris, ia selalu berhasil merangsang banyak wanita untuk mengimitasi gaya busananya.
Tengok saja kisah pekan lalu. Saat Kate muncul menemui Michelle Obama berbalut 'Shola', minidress warna kaki seharga £175 atau sekitar Rp2,5 juta, keluaran label fashion ternama asal Inggris, Reiss.
Begitu tersiar kabar minidress itu dari Reiss, website Reiss langsung down atau rusak gara-gara tak mengantisipasi lonjakan pengakses. Mungkin banyak orang ingin membeli minidress itu via online. Terbukti, 24 jam setelah kemunculan Kate, 'Shola' ludes.

Sejumlah gerai pengecer minidress itu juga kehabisan stok 'Shola'. Mereka pun langsung memesan stok tambahan ke Reiss. Lantaran banyaknya peminat, mereka menerapkan aturan 'siapa cepat, dia dapat'.

"Karena permintaan pelanggan yang luar biasa, kami mengumumkan bahwa 'Shola', minidress seperti yang dikenakan Kate Middleton, akan kami produksi lagi dan segera hadir di gerai-gerai kami," tulis Reiss dalam websitenya, seperti dikutip dari Daily Mail.

Bukan kali ini saja Reiss diuntungkan sang Putri. Minidress 'Nanette' rancangannya juga ludes tak lama setelah foto-foto pertunangan Kate dan Pangeran William beredar luas. Dalam salah satu foto, Kate terlihat mengenakan minidress putih seharga £159 atau sekitar Rp2,25 juta dari koleksi musim gugur/dingin Reiss.

Selain Reiss, label fashion yang mendapat promosi gratis dari Kate adalah Zara dan LK Bennett. Sesaat setelah pernikahannya, Kate tampil segar dalam balutan minidress biru dari Zara seharga £49.99 atau sekitar Rp705 ribu dan sepatu wedges dari LK Bennett seharga £129.99 atau sekitar Rp1,8 juta. Ini membuat Zara dan LK Bennet kehabisan stok produk serupa.

Demikian pula dengan gaun biru yang membalut tubuh Kate saat mengumumkan pertunangannya dengan Pangeran William. Hanya dalam beberapa jam setelah kemunculannya, gaun Issa London Sapphire seharga £385 atau sekitar Rp5,4 juta itu tak terlihat lagi di gerai Harvey Nichols.

David Reiss, pendiri dan direktur pelasana Reiss, mengatakan, "Kate Middleton menjadi duta yang cerdas untuk Inggris, dan kami senang dia mendukung label fashion eceran seperti Reiss," katanya. "Busana kami identik dengan wanita percaya diri, gaya, modern dan kami berpikir bahwa Kate Middleton mewujudkan cita-cita kami dengan gaya dan kepribadiannya."

Momen Belanja yang Bikin Wanita Stres

Menyusuri mal dan toko untuk berbelanja pakaian dan aksesoris merupakan hal yang dinikmati mayoritas wanita. Tak peduli setelahnya akan merasa capai, belanja seringkali menjadi media pelepas stres dan membahagiakan.

Namun, ada saat-saat, belanja justru membuat wanita sangat tertekan. Sebuah survei oleh Superdrug menunjukkan bahwa memilih pakaian dalam kondisi stres menghilangkan perasaan bahagia. Wanita pun membutuhkan waktu lebih panjang untuk menentukan pilihan.

Memilih gaun untuk dikenakan pada pesta pernikahan teman merupakan saat belanja paling berat. Keinginan menampilkan yang terbaik pada hari istimewa teman membuat wanita menghabiskan rata-rata hampir tiga jam untuk mencari pakaian dan aksesori yang cocok.

Hal penting lainnya yang membutuhkan perhatian ekstra saat belanja pakaian adalah saat menghadiri pernikahan mantan pacar dan kencan pertama. Persiapan untuk wawancara kerja, ternyata tak membutuhkan waktu lama.

Berikut adalah waktu yang dihabiskan wanita untuk berbelanja pakaian dan aksesori sesuai kepeerluan:

1. Gaun untuk pernikahan teman: 2 jam 53 menit
2. Gaun untuk pernikahan mantan: 2 jam 19 menit
3. Pakaian sehari-hari:2 jam 4 menit
4. Gaun pesta malam hari: 1 jam 48 menit
5. Pakaian kencan pertama: 1 jam 43 menit
6. Celana jins atau pakaian kencan romantis: 1 jam 31 menit
7. Pakaian untuk wawancara pekerjaan: 1 jam 29 menit
8. Pakaian untuk bertemu orangtua pasangan: 1 jam 23 menit
9. Bikini: 1 jam 16 menit
10 Pakain dalam seksi: 48 menit

Daftar ini menunjukkan bahwa belanja umumnya dipandang sebagai suatu pekerjaan menggembirakan dan sangat menghibur.
"Wanita menyediakan waktu yang berbeda antara belanja kasual dan berbelanja pakaian untuk kesempatan yang sangat khusus," ucap juru bicara Superdrug seperti dikutip dari Genius Beauty. (adi)
Trik Unik Tampil Cantik Secara Instan

Tampil cantik memukau tak selalu membutuhkan waktu dan perawatan khusus. Meski sibuk dan hanya punya waktu sebentar, Anda tetap dapat cantik.

Walaupun terdengar agak aneh, ada beberapa perawatan yang langsung mencipta hasil mengesankan, seperti dikutip dari Real Beauty:

Rambut berminyak
Jika rambut mulai terlihat berminyak, dan Anda belum sempat keramas, ada cara cepat mengatasinya. Benamkan sikat riasan yang tebal ke bedak tabur.
Tekan sekali pada punggung tangan untuk mengurangi kelebihan bedak lalu sapukan pada akar rambut. Bedak akan menyerap kelebihan minyak dan tak ada yang tahu bahwa Anda belum mencuci rambut.

Rambut wangi
Semprotkan parfum pada sikat rambut Anda. Lalu, sisir mengikuti alur tumbuhnya rambut, dari akar ke ujungnya. Dijamin, rambut Anda akan wangi sepanjang hari.

Menghilangkan kapalan
Oleskan minyak vaselin atau jeli pelembut pada kaki yang kapalan dan gunakan kaus kaki sebelum tidur. Kapalan yang membandel akan berkurang dalam semalam.

Menghilangkan noda kosmetik
Celupkan kapas pada penghilang kosmetik mata, hapus noda kosmetik. Bila tak ada waktu untuk merias ulang, penampilan, tutupi bekas noda kosmetik dengan riasan baru.

Menghilangkan kemerahan pada wajah
Setelah terkena panas atau selepas berolahraga, wajah bisa sangat merah selama berjam-jam. Tentu saja hal ini dapat merusak penampilan walaupun Anda terhidrasi dan sehat.Untuk mengatasinya, gunakan antihistamin setelah berolahraga untuk mengurangi kemerahan. Bisnis rumahan

0 comments:

Post a Comment